Pengalaman praktik Kurikulum Merdeka

Salah satu ciri guru lama adalah sering menerima undangan dari alumni. Undangan apa lagi kalau bukan undangan pernikahan. Apakah karena sebagai guru lama saja? Sepertinya juga karena sebagai guru yang diingat muridnya. Wah, kalau alasan yang ini, senang sekali rasanya. Semoga benar. Saya termasuk yang diingat oleh mereka.

Di zaman dulu kita hanya mengetahui bahwa “konten” audio itu hanya berbentuk musik dan radio. Tak terpikirkan bahwa suatu saat nanti “konten” audio bisa mengedukasi masyarakat secara luas. Keberadaan dunia digital yang semakin canggih tak dapat dibendung oleh siapa pun, termasuk tenaga pengajar dan peserta didik. Namun bila Bapak & Ibu Guru melihat dengan jeli, dunia digital juga “menawarkan” persebaran ilmu para guru tanpa dibatasi oleh geografis.

Slamet Hidayat namanya. Agak tak lazim bagi anak di zaman sekarang ini yang namanya biasanya berbau asing. Saya menjadi wali kelasnya di kelas 6 SDIT Al Uswah pada tahun pelajaran 2018/2019. Anak ini sungguh meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi saya.

Dalam menjawab dinamika perubahan zaman, dunia pendidikan Indonesia melangkah maju dengan gebrakan besar melalui penerapan Kurikulum Merdeka. Dengan fokus pada pengembangan kreativitas dan kemandirian siswa.