Sebagai pendidik, tentu kita pernah mengamati siswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas bukan?
Dalam proses pembelajaran adalah hal lumrah jika menemukan kendala ataupun kesulitan seperti kesulitan belajar. Seperti apa tanda siswa di kelas yang sedang mengalami kesulitan belajar di kelas? Apa yang menyebabkan siswa mengalami hal tersebut?
Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini!
Memahami Pengertian Kesulitan Belajar Pada dasarnya pendidikan merupakan usaha memanusiakan manusia menjadi lebih manusiawi. Manusiawi yang dimaksud adalah memiliki kemampuan-kemampuan positif, seperti kemampuan untuk menjadi rasional, bermoral, mencari pencerahan atau penerangan akal budi. Melalui pendidikan, manusia akan diarahkan dari sebelumnya tidak mengetahui banyak hal menjadi mengetahui banyak hal, yang sebelumnya berperilaku kurang baik menjadi baik.
Namun pada kenyataannya, dalam proses pendidikan, terdapat kendala yang sering ditemui oleh para pendidik, yakni menemukan siswa yang kesulitan belajar.
Kesulitan belajar atau learning difficulty merupakan kondisi yang mengakibatkan peserta didik pada saat melaksanakan belajar yang efektif. Jika terus dibiarkan, kondisi ini dapat memengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga dapat dikatakan pula bahwa, kesulitan belajar juga menunjukkan adanya kesenjangan antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang diperoleh.
5 Tanda Siswa sedang Kesulitan Belajar Siswa yang mengalami kesulitan belajar, biasanya dapat menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
1. Cepat bosan Jika pendidik melihat sikap siswa yang mengalihkan perhatian kepada hal lain saat aktivitas belajar, ini merupakan tanda bahwa siswa tersebut sedang kesulitan belajar. Kondisi yang dirasakan siswa ini bisa jadi dikarenakan kurangnya variasi dalam penyajian materi di dalam kelas. Sehingga menimbulkan rasa bosan dalam diri siswa.
2. Sulit berkonsentrasi Hal ini dapat pendidik amati ketika siswa tidak menyimak pembicaraan guru, pandangan mata yang tidak fokus, melamun, memberikan respon yang tidak tepat ketika diajak bicara. Keadaan ini dapat terjadi ketika siswa mengalami pikiran yang bercabang saat kegiatan belajar. Pikiran bercabang ini bisa terjadi tanpa disadari.
Baca juga:Manfaat dan Aspek yang Diukur dalam Survei Lingkungan Belajar
Saat belajar, seringkali siswa sadar dan fokus, namun sulit dalam menghilangkan pikiran-pikiran lain yang tidak terkait dengan materi yang dipelajari.
3. Mudah lupa Mudah lupa merupakan kondisi yang dialami oleh sebagian besar siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Sebagian siswa mudah untuk lupa ketika baru selesai dijelaskan ataupun sebenarnya bisa menjawab saat ditanyakan setelah penjelasan materi ajar. Namun beberapa hari kemudian sudah lupa. Lupa merupakan proses kerja memori manusia dalam menjalani kehidupan. Berbagai pengalaman hidup dapat terekam dan disimpan dengan benar di memori, namun terkadang tidak dapat dipulihkan dengan benar karena disebabkan oleh banyak faktor.
4. Malas Sikap malas ini dapat pendidik amati pada perilaku siswa yang enggan untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Rasa malas menjadi hambatan yang dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar. Sikap malas merupakan cerminan dari kurangnya motivasi pada diri individu. Perilaku lainnya yang berasal dari rasa malas ini adalah siswa menunda-nunda mengerjakan tugas hingga menyelesaikan tugas secara tidak tepat waktu.
5. Mudah lelah Keadaan siswa yang mudah lelah dapat ditunjukkan oleh sikap siswa yang duduk bersandar, merebahkan badan di meja, bahkan tertidur atau ketiduran saat belajar.
Banyaknya siswa yang mengalami kesulitan belajar, menunjukkan bahwa kesulitan belajar dapat terjadi secara komunal yang dapat berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas.
Rasa malas merupakan tanda bahwa siswa sedang kesulitan dalam belajar (Gambar: Getty Images/DusanManic) Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar pada Siswa Kesulitan belajar yang dialami para siswa tidak terjadi begitu saja, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar, baik secara internal maupun eksternal siswa, yakni:
1. Suasana belajar yang kurang mendukung Dalam suatu penelitian, kesulitan belajar yang dialami siswa berasal dari suasana belajar yang kurang mendukung, seperti niat belajar yang kurang, rasa saling pengertian antara guru dan siswa yang kurang, hingga tidak merasakan kegembiraan dalam belajar.
2. Pondasi belajar yang kurang kuat Kurangnya tujuan belajar yang jelas, kurangnya kolaborasi dalam proses belajar, lingkungan belajar yang kurang mendukung (baik secara sarana dan prasarana), pengaturan meja yang kurang sesuai dengan kebutuhan siswa, sirkulasi udara yang kurang sejuk menjadi beberapa pondasi belajar yang sebenarnya remeh, namun ternyata berdampak pada proses kegiatan belajar di kelas.
Baca juga:Pembelajaran yang Seru dan Menyenangkan dengan Game Edukasi Quizizz
3. Perancangan pengajaran Saat merancang pengajaran, pendidik seharusnya juga memerhatikan rencana penyampaian materi secara visual, auditorial, dan kinestetik yang dapat memicu perhatian siswa kepada materi yang akan disampaikan. Proses belajar yang kurang melibatkan interaksi, juga dapat memberikan rasa bosan kepada siswa saat belajar.
4. Penyampaian materi pelajaran Kesulitan belajar lainnya tampak dari kurang sesuainya penyampaian materi pelajaran terhadap gaya belajar siswa, guru kurang memunculkan kesan positif, hingga penggunaan bahasa verbal yang kurang tepat dengan materi yang sedang disampaikan.
Lalu, bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar siswa ini? Adakah tips untuk menghadapi siswa yang sedang mengalami kesulitan belajar? Temukan jawabannya dalam webinar berikut ini!
Saya ingin daftar webinarnya!
Referensi: Jenis-Jenis Kesulitan Belajar dan Faktor Penyebabnya
Penulis: Eka | Penyunting: Putra