Media pembelajaran adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi, materi, atau pengalaman belajar kepada peserta didik. Media ini dapat berupa berbagai bentuk, seperti:
Media cetak: Buku, majalah, brosur, dan handout.
Media audio: Rekaman suara, podcast, dan radio.
Media visual: Gambar, poster, diagram, dan infografis.
Media audiovisual: Video, film, dan presentasi multimedia.
Media digital: E-learning, aplikasi pembelajaran, dan platform online.
Media Interaktif: Simulasi, permainan edukatif, dan alat peraga.
Penerapan MPI di kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kepulauan Aru (Dok. Pribadi)
Sedangkan multimedia pembelajaran interaktif (MPI) merupakan alat atau metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang memungkinkan interaksi aktif antara peserta didik dengan materi, guru, dan/atau sesama siswa. Media ini tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga mendorong keterlibatan siswa melalui aktivitas seperti menjawab pertanyaan, menyusun puzzle, atau simulasi. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan pemahaman, keterlibatan, dan motivasi peserta didik dalam proses belajar.
Hasil rapor pendidikan SMA Negeri 3 Kepulauan Aru tahun 2024 menunjukan nilai kemampuan numerasi berada level “Kurang” (40% peserta didik sudah mencapai kompetensi minimum) yang menunjukkan kemampuan numerasi kurang dari 40% peserta didik telah mencapai kompetensi minimum untuk numerasi, sehingga perlu upaya mendorong peserta didik dalam mencapai kompetensi minimum.
Menyikapi hal tersebut saya selaku pendidik di SMA Negeri 3 Kepulauan Aru yang mengampuh mata pelajaran matematika termotivasi untuk memperbaiki dan membenahi proses pembelajaran khususnya di mata pelajaran matematika. Salah satu alternatif yang saya gunakan adalah menerapkan multimedia pembelajaran interaktif (MPI). Dan saya sangat terbantu dengan adanya modul pembuatan multimedia pembelajaran interaktif (MPI) yang saya dapatkan waktu mengikuti kegiatan PembaTIK tahun 2024 yang diselenggarakan oleh BLPT Kemendikbudristek. Dengan bekal ilmu tersebut saya mengaplikasikannya di dalam proses pembelajaran matematika di dalam kelas.
Dalam penerapannya saya juga mengintegrasikan dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang saya bawakan. Tidak lupa juga saya juga menggunakan media yang merupakan hasil alam khas Kabupaten Kepulauan Aru yaitu ikan balobo. Hal ini memudahkan peserta didik lebih cepat memahami materi yang saya bawakan.
And finally hasil rapor pendidikan SMA Negeri 3 Kepulauan Aru tahun 2025 menunjukan nilai kemampuan numerasi berada di level “Sedang” (51,11% peserta didik sudah mencapai kompetensi minimum) 40-70% peserta didik telah mencapai kompetensi minimum untuk numerasi namun perlu upaya mendorong lebih banyak peserta didik dalam mencapai kompetensi minimum. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan 11,11 % dari tahun sebelumnya.
Dengan adanya data hasil rapor pendidikan dan respon langsung dari poeserta didik tenyata penerapan multimedia pembelajaran interaktif (MPI) khususnya dalam pembelajaran matematika mampu meningkatkan kemampuan numerasi, terutama dalam meningkatkan keterlibatan dan pemahaman peserta didik. Namun, tantangan dalam hal teknologi, manajemen waktu, dan partisipasi individu perlu diatasi agar metode ini bisa lebih efektif. Dengan perencanaan yang baik, kombinasi multimedia interaktif dapat membuat pembelajaran matematika lebih menarik, kolaboratif, dan bermakna.
Penyunting: Putra