GI Class #133 | Mengemas Pembelajaran STEAM dengan Kecakapan Literasi Digital di Kelas - Guruinovatif.id

Diterbitkan 22 Apr 2025

GI Class #133 | Mengemas Pembelajaran STEAM dengan Kecakapan Literasi Digital di Kelas

Webinar nasional Guru Inovatif Class kembali dilaksanakan pada tanggal 17 April 2025. Dalam edisi ke-133 ini, GuruInovatif.id menghadirkan narasumber Oktina Utami, M.Pd. yang membahas mengenai “Mengemas Pembelajaran STEAM dengan Kecakapan Literasi Digital di Kelas”.

Pelatihan Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
20x
Bagikan

[Yogyakarta, 17 April 2025] GuruInovatif.id kembali menyelenggarakan webinar nasional Guru Inovatif Class ke-133 yang inspiratif untuk diikuti oleh guru di seluruh penjuru Indonesia. Dalam webinar kali ini, GuruInovatif.id menghadirkan narasumber Oktina Utami dengan topik pembahasan mengenai “Mengemas Pembelajaran STEAM dengan Kecakapan Literasi Digital di Kelas”.

Di awal sesi, Oktina mengajak peserta untuk merefleksikan tantangan terbesar dalam mengajarkan keterampilan abad 21, terutama terkait pemanfaatan teknologi digital di kelas. Beberapa peserta menyampaikan pendapatnya, seperti; ketimpangan fasilitas sekolah, siswa yang belum siap dengan teknologi, sampai penyesuaian metode belajar. Kemudian Oktina menyampaikan bahwa pendapat-pendapat tersebut mewakili tantangan nyata yang banyak dialami guru di lapangan.

Apa Itu STEAM dan Literasi Digital?

Oktina menjelaskan bahwa STEAM bukanlah hal yang baru. STEAM merupakan pendekatan dalam pembelajaran. Menurutnya, istilah "pendekatan" memiliki jangkauan yang cukup luas, sehingga guru dapat menggunakan berbagai strategi, model, atau teknik pengajaran, selama pendekatan yang digunakan berbasis STEAM. Dalam pendekatan ini, pembelajaran berbasis proyek akan melibatkan unsur-unsur Sains, Teknologi, Teknik (Engineering), Seni (Art), dan Matematika.

Namun, tidak semua unsur tersebut harus tercakup dalam satu kali pembelajaran. Guru dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan mata pelajaran, tema, atau materi yang diajarkan. Yang terpenting adalah substansi dari pendekatan STEAM tetap dibawa ke dalam setiap metode, model, atau strategi pembelajaran yang dirancang.

Sementara itu, menurut Oktina, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, menggunakan, dan menciptakan informasi melalui teknologi digital secara bijak dan bertanggung jawab. Ia menekankan bahwa meskipun siswa saat ini merupakan generasi yang lahir di era teknologi, belum tentu mereka memiliki literasi digital yang baik.

Oleh karena itu, guru harus terlebih dahulu memiliki literasi digital yang baik agar dapat menghadirkan pembelajaran STEAM yang terintegrasi dengan literasi digital secara optimal.

Mengapa hal ini penting? Menurut Oktina, seperti yang telah disampaikan oleh para peserta di awal sesi, STEAM dan literasi digital dapat saling melengkapi untuk membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21 yang sangat dibutuhkan di masa depan.

Dalam konteks kelas, pendekatan STEAM dapat mendorong pembelajaran lintas disiplin yang relevan. Saat siswa diajak untuk mengeksplorasi pemecahan masalah nyata, pendekatan STEAM sangat berguna. Sementara itu, literasi digital tidak hanya mencakup kemampuan menggunakan perangkat digital, tetapi juga mencakup keterampilan berpikir kritis terhadap informasi yang ditemukan, kesadaran akan jejak digital, dan kemampuan menyaring informasi.

Selain itu, kolaborasi di era digital juga banyak dilakukan secara daring. Maka, siswa perlu memiliki kemampuan untuk mengekspresikan ide secara efektif melalui platform digital.

Baca juga:
10 Jenis Mind Map untuk Tingkatkan Efektivitas Pembelajaran Siswa

Integrasi STEAM dan Literasi Digital

Menurut Oktina, integrasi pendekatan STEAM dalam literasi digital mencakup empat poin utama, yaitu:

1. Memperkuat kompetensi abad 21

Literasi digital dalam pendekatan STEAM bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan abad 21, yang dikenal sebagai 4C: communicationcollaborationcreativity, dan critical thinking. Melalui literasi digital, siswa dapat dilatih untuk mengembangkan keterampilan ini secara lebih terarah dan relevan dengan kebutuhan masa kini.

2. Mendukung pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PjBL)

Model pembelajaran berbasis proyek banyak dikampanyekan sebagai metode efektif dalam kelas, meskipun tidak semua tema atau materi cocok untuk PjBL. Namun, ketika pendekatan ini digunakan, teknologi digital berperan penting dalam membantu siswa merancang, mengeksplorasi, dan menyajikan proyek STEAM secara maksimal.

3. Mendorong pembelajaran yang inovatif dan personal

Integrasi ini memungkinkan pengalaman belajar yang lebih personal, adaptif, dan interaktif. Siswa dapat memilih tools atau aplikasi digital sesuai kebutuhan untuk mengeksplorasi konsep, misalnya melalui simulasi eksperimen online, coding interaktif, atau teknologi augmented reality (AR). Contohnya, saat siswa men-scan gambar di kertas printout, visual 3D dapat muncul melalui layar perangkat mereka, sehingga proses belajar menjadi lebih eksploratif dan tidak terbatas pada ruang kelas fisik.

4. Meningkatkan kesiapan karier dan dunia nyata

Melalui pendekatan lintas disiplin dalam STEAM dan penggunaan tools digital, siswa dilatih untuk terbiasa dengan teknologi yang relevan dengan dunia kerja masa kini. Mereka juga diajak untuk berpikir melampaui batas satu bidang keilmuan saja, sehingga dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia industri dan profesional yang semakin kompleks.

GI Class #133 | Mengemas Pembelajaran STEAM dengan Kecakapan Literasi Digital di Kelas

Peran Literasi Digital dalam STEAM

Keterampilan abad ke-21 sering disebut sebagai keterampilan 4C, yaitu collaborationcreativitycritical thinking, dan communication. Dalam konteks ini, Oktina menekankan bahwa tiga di antaranya sangat berkaitan erat dengan pendekatan atau integrasi STEAM, yaitu:

1. Keterampilan kolaboratif

Literasi digital mendorong kolaborasi lintas platform dan waktu melalui penggunaan teknologi. Siswa dapat bekerja sama dalam proyek secara daring, misalnya menggunakan Google Docs, Trello, atau platform kolaborasi lainnya, meskipun berada di lokasi yang berbeda. Ini melatih kemampuan mereka dalam berbagi ide, berdiskusi, dan menyelesaikan tugas secara kolektif.

2. Keterampilan kreatif

Literasi digital membuka akses dan menyediakan alat untuk menciptakan solusi kreatif secara digital. Siswa bisa membuat video presentasi, desain grafis, animasi, atau coding untuk prototipe produk digital. Contohnya, mereka bisa menggunakan Canva untuk membuat infografis edukatif atau Scratch untuk merancang permainan edukatif sederhana.

3. Keterampilan kritis

Literasi digital melatih siswa untuk mengevaluasi informasi dan mengambil keputusan berbasis data. Misalnya, ketika mereka mencari sumber di internet, mereka belajar membedakan informasi yang kredibel dan tidak, memahami konteks, serta menganalisis data sebelum membuat kesimpulan atau solusi. Ini juga penting dalam menghindari hoaks dan misinformasi.

Cara Menyusun PjBL Terintergrasi STEAM Berbasis Literasi Digital

Pada penjelasan berikutnya, Oktina mengenalkan empat langkah utama dalam menyusun project based learning (PjBL) yang terintegrasi dengan pendekatan STEAM dan berbasis literasi digital, diantaranya:

Tentukan real-world problem

Cari dan pilih masalah yang benar-benar terjadi di dunia nyata. Isu yang diangkat sebaiknya kontekstual, relevan dengan kehidupan siswa, dan memungkinkan untuk dianalisis secara lintas mata pelajaran.

Rancang alur kegiatan proyek

Susun tahapan pembelajaran yang sesuai dengan sintaks model PjBL, mulai dari tahap eksplorasi masalah hingga presentasi hasil proyek.

Tentukan kompetensi STEAM dan literasi digital

Integrasikan aspek-aspek STEAM dengan elemen literasi digital, seperti keterampilan mencari informasi, berpikir kritis, serta menciptakan konten digital.

Siapkan platform dan tools digital

Gunakan berbagai alat digital sesuai kebutuhan. Misalnya:

  • Kolaborasi: Google Docs, Padlet

  • Produksi Konten: Canva, CapCut

  • Presentasi: PowerPoint, Genially, atau Prezi

Baca juga:
Meraih Merdeka Belajar dengan Metode Pembelajaran Blended Learning

Memahami Dimensi Literasi Digital dalam Pembelajaran STEAM

Literasi digital dalam konteks pembelajaran STEAM mencakup beberapa dimensi penting yang menjadi landasan dalam menggunakan teknologi secara cerdas, aman, dan produktif. Berikut adalah empat dimensi utama yang perlu dipahami:

1. Akses informasi

Kemampuan untuk menemukan dan menggunakan informasi digital dari sumber yang relevan, terpercaya, dan sesuai kebutuhan pembelajaran.

2. Evaluasi informasi

Kemampuan untuk menilai keakuratan, kredibilitas, serta relevansi informasi digital sebelum digunakan atau disebarkan.

3. Berpikir kritis dan kreatif

Kemampuan untuk menganalisis informasi secara mendalam, menarik kesimpulan berbasis data, dan menciptakan solusi atau karya digital yang inovatif.

4. Etika digital

Kemampuan untuk menggunakan teknologi secara bertanggung jawab, menghormati hak cipta dan privasi, serta berperilaku positif dalam lingkungan digital.

Gambar di atas merupakan contoh aktivitas tim yang dapat mendorong literasi digital. Kegiatan seperti ini dapat menjadi salah satu strategi dalam menciptakan kelas yang terintegrasi STEAM, sekaligus mendorong digitalisasi dalam pembelajaran.

Oktika juga memberikan materi tentang tantangan dan peluang dalam menerapkan literasi digital dalam STEAM juga dalam webinar ini loh! ingin tahu seperti apa tantangan dan peluangnya? yuk, simak tayangan webinar Guru Inovatif Class ke-133 dalam tautan berikut ini.

Tertarik dengan materi-materi yang serupa? Yuk, bergabung menjadi membership GuruInovatif.id untuk mendapatkan berbagai akses materi pengembangan kompetensi guru lainnya.

Membership guruinovatif.id

Klik untuk bergabung dengan membership GuruInovatif.id


Penulis: Faqih | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Mengenal “In House Training” untuk Meningkatkan Literasi Digital bagi Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

ROMI SAPUTRA

Sep 15, 2023
15 min
Webinar Pendidikan Mengaplikasikan Kurikulum Merdeka Berbasis PCK dan HOTS
2 min
GI Class #130 | Membangun Sinergi di Kelas Literasi Numerasi Berbasis Kolaborasi Think-Pair-Share
4 min
Webinar "Kupas Tuntas PPPK" untuk Menunjang Kesiapanmu
2 min
Mewujudkan SDGs 2030 Melalui Pendidikan Inklusif yang Berkualitas
3 min
Langkah Kemendikbudristek dalam Memantau Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah
2 min
Komunitas