Pemandangan asri akan dirasakan saat memasuki sekolah kecil bernama SDN 3 Mojo. Sekolah yang berada di Dukuh Kliwonan Desa Mojo Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali ini berjarak sekitar dua kilometer dari jalan raya Gemolong-Karanggede. Masyarakat sekitar menjulukinya sebagai sekolah oro-oro karena dikelilingi oleh hutan jati dan berdekatan dengan sungai. Walaupun demikian tempat inilah sebagai pengumpul ladang amal karena mulai tanggal 2 Januari 2024, saya dipercaya sebagai Kepala Sekolah di SDN 3 Mojo.
Berdampak dari peristiwa pandemi Covid-19 menjadikan minat baca murid di SD Negeri 3 Mojo masih rendah, hal ini terbukti dengan nilai rapor mutu tentang literasi yaitu sebesar 41,67 % di tahun 2022. Hal yang paling mendasar adalah tidak adanya kecintaan murid terhadap buku bacaan di sekolah. Hal ini sesuai dengan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya sekitar 10% penduduk Indonesia yang rajin membaca buku. Angka ini menunjukkan tingkat minat literasi yang rendah di kalangan masyarakat. Selain itu Panduan Operasional Perdirjen GTK Nomor 2626 Sub Indikator 4.3.4 tentang Kerangka Kompetensi Literasi dan Numerasi Guru juga belum sepenuhnya dipahami oleh guru-guru di SD Negeri 3 Mojo.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka saya selaku Kepala Sekolah mengadakan kegiatan Praktik Baik Membaca Nyaring. Sebagai modal, sebelumnya saya juga sudah mengikuti Bimtek Advokasi Pemulihan Pembelajaran dan ditunjuk sebagai fasilitator literasi BBPMP Jawa Tengah tahun 2023. Selain itu saya pernah mendapatkan penghargaan Juara 2 Kabupaten Boyolali Pembelajaran Inovatif tahun 2018, Juara 2 Kabupaten Boyolali Guru Berprestasi tahun 2022, Kategori 25 Puisi Terbaik Nasional tahun 2020, serta sebagai Penulis Boyolali Kaya Cerita tahun 2022-2024.
Tak ada sesuatu yang sempurna, apapun yang dilalui manusia pasti ada aral dan rintangan. Begitu pula dengan yang saya alami ketika akan melaksanakan kegiatan Membaca Nyaring. Tantangan pertama adalah jarak rumah ke sekolah yaitu 17 km dengan melewati jalan bercor rusak dan sebagian kecil beraspal hotmix. Tantangan yang kedua adalah rumor yang sudah beredar di masyarakat bahwa SD Negeri 3 Mojo adalah sekolah oro-oro yang tidak punya prestasi. Tantangan ketiga adalah sekolah belum memiliki buku bacaan bermutu, buku bacaan yang dimiliki masih berupa teks narasi panjang yang membuat murid tidak tertarik untuk membacanya. Hal inilah yang menjadikan tantangan bagi saya untuk menyediakan buku bacaan bermutu, menularkan kegiatan membaca nyaring, menciptakan lingkungan kaya teks, dan menjadikan SD Negeri 3 Mojo selangkah lebih maju melalui prestasi bidang literasi.
Membaca nyaring adalah proses murid menggunakan mata, telinga, dan otak mereka untuk menerima rangkaian cerita, mendengarkan suara narator, dan memahami apa yang mereka lihat dan dengar. Prinsip-prinsip membaca nyaring yaitu berdialog dengan anak saat membaca nyaring, anak dapat melihat gambar, interaksi dan koneksi (mendorong anak untuk berbicara, memberi tanggapan, dan memperluas jawaban), aktivasi pengetahuan latar anak, ajukan pertanyaan pemantik, dan memberikan apresiasi kepada anak.
Adapun aksi nyata yang saya lakukan untuk menyukseskan kegiatan Membaca Nyaring adalah sebagai berikut:
Menyediakan buku bacaan bermutu. Pertama mengajukan proposal kepada Balai Bahasa Jawa Tengah, akhirnya mendapatkan bantuan 5 buku bacaan berjenjang. Kedua menyediakan 3 buku Boyolali Kaya Cerita karangan Aulia Masyaribu.
Melakukan ToT kepada rekan guru SD Negeri 3 Mojo tentang praktik membaca nyaring menggunakan buku bacaan bermutu pada tanggal 5-10 Februari 2024. Proses ini dilakukan selama 6 hari dengan mengambil waktu di luar jam dinas. Hari Senin-Kamis dilaksanakan pukul 14.30–16.00. Sedangkan hari Jumat dan Sabtu dilaksanakan pukul 12.45–14.15.
Membuat kesepakatan bersama serta menentukan jadwal kegiatan membaca nyaring mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Jadwal kelas 6 dilaksanakan hari Senin pukul 13.00–14.30. Jadwal kelas 5 dilaksanakan hari Selasa pukul 13.00–14.30. Jadwal kelas 4 dilaksanakan hari Rabu pukul 13.00–14.30. Jadwal kelas 3 dilaksanakan hari Kamis pukul 12.00–13.30. Jadwal kelas 1 dilaksanakan hari Jumat pukul 10.00–11.00. Sedangkan jadwal kelas 2 dilaksanakan hari Sabtu pukul 12.00–13.00.
Kegiatan membaca nyaring di setiap kelas dilakukan secara berkolaborasi antara kepala sekolah, guru kelas, dan murid.
Mengarahkan rekan guru untuk menciptakan lingkungan kaya teks di ruangan kelas.
Melakukan survei kepada murid tentang pentingnya kegiatan membaca nyaring untuk menumbuhkan budaya gemar membaca.
Membagikan praktik baik kegiatan ini kepada forum K3S Kacamatan Andong, SD Negeri Karangasem, SD Negeri Beji, Komunitas Belajar Boyolali, dan Komunitas Belajar Sibaguto.
Kegiatan ini melibatkan murid, rekan guru, dan kepala sekolah. Sedangkan sumber daya yang dibutuhkan adalah buku bacaan bermutu (buku berjenjang dan buku Boyolali Kaya Cerita). Pelaksanaan Praktik Baik ini memberikan dampak positif bagi murid yaitu menumbuhkan kecintaan terhadap buku bacaan bermutu. Dampak positif bagi sekolah adalah meningkatkan nilai rapor mutu tentang literasi yaitu sebesar 88,89 % di tahun 2024, hingga terciptanya lingkungan kaya teks. Selain itu kegiatan ini berdampak terdapat prestasi non akademik di SDN 3 Mojo tingkat Kecamatan Andong pada tahun 2024. Adapun prestasinya yaitu juara 1 FTBI Sesorah Putri, juara 2 FTBI Ndagel Ijen Putra, juara 2 MAPSI Tilawah Putra, juara 3 FTBI Sesorah Putra, juara 3 FTBI Cerkak Putra, juara 3 MAPSI Hifdzil Putra, juara 3 FLS2N Pantomim. Dampak terhadap Komunitas Belajar lain adalah meningkatnya budaya gemar membaca dan terciptanya lingkungan kaya teks.
Pelaksanaan kegiatan Membaca Nyaring terdapat dampak yang berarti bagi saya yaitu mengembangkan potensi diri untuk selalu berinovasi serta selalu tergerak, bergerak, dan menggerakkan terhadap komunitas belajar yang ada di sekitar. Sebagai pendidik zaman now tentunya harus berani keluar dari comfort zone. Pelaksanaan kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah disepakati. Kegiatan ini efektif dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak karena memberikan dampak yang positif bagi murid, rekan guru, dan sekolah lain untuk selalu berinovasi. Pelaksanaan kegiatan Membaca Nyaring memiliki beberapa faktor keberhasilan yaitu:
Memanfaatkan aset yang dimiliki oleh SD Negeri 3 Mojo yaitu, modal manusia dan modal fisik.
Memanfaatkan potensi lokal yaitu, Buku Boyolali Kaya Cerita dan buku bacaan bermutu lainnya.
Mengemas kegiatan membaca nyaring sebagai sarana belajar yang menyenangkan.
Menyisipkan materi pembelajaran sesuai Kurikulum Merdeka sehingga murid mendapatkan manfaatnya.
Pembelajaran yang dapat diambil dari pelaksanaan kegiatan Membaca Nyaring adalah sebagai seorang pendidik harus selalu berinovasi dalam melayani murid. Refleksi dari kegiatan ini dilakukan oleh guru dan murid SD Negeri 3 Mojo, Kepala Sekolah SD Negeri Karangasem, dan Ketua Kombel Sibaguto. Secara umum memberikan refleksi bahwa kegiatan Membaca Nyaring bermanfaat bagi satuan pendidikan masing-masing karena dapat menumbuhkan minat baca murid serta membantu menciptakan lingkungan kaya teks.
Tindak lanjut dari kegiatan Membaca Nyaring Buku Bacaan Bermutu untuk Menciptakan Lingkungan Kaya Teks dan Prestasi Sekolah adalah memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler bidang literasi di SD Negeri 3 Mojo seperti mendongeng, berpidato, nembang macapat, menulis, dan stand up comedy. Hal ini dilakukan agar budaya literasi di SD Negeri 3 Mojo menjadi lebih baik dan berpengaruh terhadap prestasi sekolah, sehingga nantinya dikenal oleh masyarakat sebagai sekolah rujukan terbaik di Desa Mojo.
Penyunting: Putra