Dalam masa perkembangan anak, ternyata kecerdasan anak tak hanya dipengaruhi oleh faktor keturunan atau orang tua, namun juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, pemberian stimulasi atau rangsangan pada anak penting dilakukan sedini mungkin.
Mengapa stimulasi ini dapat memengaruhi perkembangan anak? Apa bentuk stimulasi yang tepat untuk diberikan kepada anak usia dini atau balita? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini hingga akhir.
Anak Usia Dini Merupakan Golden Age Tumbuh Kembang Anak Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, anak usia dini merupakan kelompok manusia yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang unik, karena terjadi bersamaan dengan golden age (masa peka atau emas). Sebagai periode yang penting dalam tumbuh kembang anak, maka setiap stimulasi atau rangsangan yang diberikan dari lingkungan di sekitar anak akan memengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Walaupun begitu, tidak semua anak dapat menguasai suatu keterampilan atau kemampuan yang sama pada waktu yang sama pula, sehingga agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terjadi secara optimal, diperlukan pula keterlibatan dan kecermatan orang tua.
Sehingga dapat dikatakan secara umum terdapat dua faktor utama yang memengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu:
1. Faktor genetik Faktor genetik akan menentukan sifat bawaan anak tersebut. Kemampuan yang anak miliki merupakan ciri-ciri khas yang diturunkan dari orang tuanya.
2. Faktor lingkungan Lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai dewasa. Bila aak berada dalam lingkungan yang baik, maka akan menunjang tumbuh kembang anak. Namun, sebaliknya jika anak berada di lingkungan yang kurang baik, maka akan menghambat tumbuh kembangnya.
Baca juga:Pentingnya Positive Parenting bagi Anak
3 Kebutuhan Dasar Agar Anak dapat Tumbuh dan Berkembang dengan Optimal Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, terdapat 3 kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, yakni:
1. Asuh (Kebutuhan fisik-biomedis) Contoh dari kebutuhan ini berupa memenuhi kebutuhan gizi, perawatan kesehatan dasar, hingga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
2. Asih (Kebutuhan emosi/kasih sayang) Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan menumbuhkan kepercayaan untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik secara fisik, mental, atau psikososial.
3. Asah (Kebutuhan akan stimulasi mental) Stimulasi mental akan memicu perkembangan beberapa aspek seperti kecerdasan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas, dan lain sebagainya.
Bila anak mendapatkan asuh, asih, dan asah yang baik, maka anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya.
Orang tua dapat memberikan stimulasi kepada anak sedini mungkin (Gambar: Canva/Syda Productions) Urgensi Merangsang Anak Mulai dari Usia Dini agar Tumbuh Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh lingkungan disekitar anak. Maka bentuk stimulus atau rangsangan seperti sentuhan, senyuman, atau pelukan kepada anak, akan mengembangkan keterampilan sensorik atau panca indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, dan pengecapan), motorik, kognitif, hingga kemampuan sosial anak.
Pemberian stimulasi ini nyatanya dapat dilakukan setiap hari sejak anak baru lahir. Lalu, diteruskan hingga memasuki usia 5 tahun. Karena dalam usia ini, anak sedang mengalami peningkatan yang pesat dalam masa tumbuh kembangnya.
Stimulasi yang diberikan untuk anak pun berbeda-beda tergantung pada usianya. Berikut ini beberapa stimulasi yang dapat Anda berikan kepada bayi dan anak Anda sesuai dengan usia mereka:
Usia 0-3 bulan Rangsangan-rangsangan yang dapat Anda berikan pada anak hingga berusia 3 bulan antara lain:
Memperbanyak kontak fisik dengan anak agar mereka merasa aman dan nyaman, seperti memeluk, menggendong, menatap matanya, atau menggelitiknya untuk membuat bayi tertawa.
Membunyikan berbagai suara atau musik secara bergantian, termasuk lagu agar meningkatkan keterampilan mendengarnya.
Menggantung dan menggerakkan benda yang berwarna mencolok di depan bayi atau di atas tempat tidurnya.
Merangsang bayi agar meraih dan memegang mainan.
Usia 4-6 bulan Jika anak Anda sudah berusia 4-6 bulan, Anda dapat memberikan stimulasi berikut ini:
Bermain “cilukba”.
Mendorong bayi untuk tengkurap, telentang bolak-balik, dan duduk.
Mengajari bayi cara menggulingkan, menjatuhkan, atau memantulkan bola.
Usia 7-9 bulan Stimulasi yang dapat Anda berikan pada anak berusia 7-9 bulan, antara lain:
Memberikan perintah sederhana kepada bayi, misalnya melempar bola.
Membacakan buku cerita.
Mengajak bayi bersalaman dan tepuk tangan.
Melatih bayi untuk berdiri dengan berpegangan.
Usia 10-12 bulan Di usia ini, Anda dapat memberikan rangsangan berupa:
Menyebutkan panggilan orang tua dan orang-orang disekitarnya secara berulang-ulang seperti, “Ayah”, “Ibu”, atau nama-nama benda yang ada disekitarnya.
Membantu bayi untuk lebih sering merangkak, termasuk melewati berbagai benda yang ada di rumah.
Melatih bayi untuk makan sendiri.
Baca juga:Cara Parenting pada Anak yang Harus Dihindari Orang Tua
Usia 1-2 tahun Pada usia ini, anak tumbuh dan berubah dengan cepat, sehingga Anda dapat memberikan stimulasi yang lebih beragam:
Latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna.
Memasukkan dan mengeluarkan benda kecil dari wadahnya.
Melatih berjalan tanpa berpegangan.
Menyebutkan atau menyebutkan nama-nama benda.
Usia 2-3 tahun Dalam usia ini, Anda dapat memberikan rangsangan seperti:
Menghitung benda.
Melatih anak untuk melepas dan memakai bajunya sendiri.
Bermain kartu, boneka, atau masak-masakan.
Mengajak anak belajar buang air kecil atau besar di toilet atau di kamar mandi (toilet training ).
Usia 3-5 tahun Saat anak memasuki usia-usia ini, Anda dapat memberikan stimulasi yang lebih mengarah pada persiapan anak memasuki sekolah:
Usia 5-6 tahun Anak terlihat sudah lebih mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, mandi, berpakaian, dan toilet training . Maka orang tua dapat memberikan stimulasi seperti:
Mengajarkan kedisiplinan dan menaati peraturan
Memperbolehkan anak mengambil keputusan
Mengajarkan anak tentang tanggung jawab
Selain itu di usia ini, orang tua perlu juga untuk menyeimbangkan waktu anak meliputi waktu bermain, belajar, dan beristirahat agar anak tetap bahagia dan tidak stres. Tidak menutup kemungkinan juga, anak mulai menunjukkan minat dan bakatnya, sehingga Anda perlu cermat memerhatikan potensi yang mulai muncul dan tumbuh dalam diri anak.
Ada baiknya pemberian stimulasi ini diberikan setiap kali orang tua memiliki kesempatan berinteraksi dengan bayi atau balita. Sebagai catatan, stimulasi-stimulasi yang orang tua berikan kepada anak harusnya diberikan dalam susasana yang menyenangkan. Janganlah memberikan stimulasi secara terburu-buru dan dengan paksaan.
Karena rangsangan emosional yang negatif, seperti marah atau bosan, akan diingat oleh anak, sehingga menimbulkan ketakutan pada anak Anda. Berikan stimulasi kepada anak Anda dari dini dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan
Referensi: Bentuk-Bentuk Stimulasi pada Anak dalam Perkembangan Motorik Anak Usia Dini di RA Cara Stimulasi Anak Sejak Dini Berdasarkan Usianya Stimulasi Tumbuh Kembang Anak untuk Mencapai Tumbuh Kembang yang Optimal Stimulasi yang Tepat Sesuai Usia Anak
Penulis: Eka | Penyunting: Putra