Pendidikan bagi anak usia dini merupakan salah satu bentuk pengembangan sumber daya manusia yang sangat penting bagi perkembangan berkelanjutan di masa depan. Di Indonesia, pendidikan anak usia dini telah berkembang dengan pesat, mencakup berbagai macam program pendidikan seperti Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan non-formal, pendidikan berkualitas, dan pelatihan keterampilan.
Menurut Asyipa (2024), anak usia dini merupakan anak yang memiliki rentang usia 0-6 tahun. Dalam rentang usia ini, banyak juga pakar yang mengatakan sebagai golden age atau usia emas perkembangan bagi seorang anak. Karena berdasarkan kajian neurologi, otak bayi yang baru dilahirkan mengandung sekitar 100 milyar neuron yang siap melakukan sambungan antar sel selama tahun-tahun pertama. Oleh karena itu, pengembangan pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Alat Permainan Edukatif sebagai Stimulus Perkembangan Anak Usia Dini
Alat Permainan Edukatif (APE) merupakan alat permainan yang dirancang dan digunakan untuk anak-anak usia dini agar dapat bermain dan belajar. Kenapa mengemas belajar dalam bentuk permainan pada anak-anak usia dini? Karena bermain merupakan sesuatu yang dilakukan secara sukarela. Dari masa kanak-kanak hingga usia tua, bermain merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.
Pada awalnya, bermain dianggap sebagai perilaku yang tidak efektif, akan tetapi seiring berjalannya waktu, kegiatan bermain mulai disisipkan dalam kegiatan belajar. Adapun yang membedakan APE dengan alat permainan lainnya terletak pada unsur perencanaan pembuatannya yang mempertimbangkan karakteristik anak dan mengaitkannya dengan berbagai aspek perkembangan anak.
Baca juga:
6 Aspek Belajar dan Manfaat Menggunakan APE pada Jenjang PAUD
10 Ciri-Ciri Alat Permainan Edukatif yang Aman untuk Anak Usia Dini
Berdasarkan dari laman PAUD Pedia, alat dan perlengkapan permainan yang aman memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Multifungsi (serbaguna)
Alat atau perlengkapan bermain bisa banyak digunakan untuk kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi anak.
2. Menarik
Barang yang digunakan haruslah unik atau lain dari pada yang lain. Misalnya, uni dari segi bentuk, warna, dsb.
3. Berukuran besar dan mudah digunakan
Salah satu contohnya adalah bola, mudah digunakan dan berukuran besar.
4. Awet
Alat atau barang permainan jika dibanting tidak mudah rusak, misalnya bahan yang terbuat dari karet.
5. Sesuai dengan kebutuhan atau keinginan
Kita perlu memahami minat anak ketika ia ingin melakukan permainan, lalu menyesuaikan barang atau alat yang dibutuhkan anak. Misalnya jika anak ingin bermain bongkar pasang, bisa membelikan permainan puzzle.
Ilustrasi anak bermain menggunakan APE (Gambar: Pexels/Pavel Danilyuk)6. Tidak berbahaya
Barang yang digunakan juga harus memprioritaskan keamanan anak.
7. Mendorong rasa ingin berinteraksi
Berikan alat atau barang yang menarik perhatian anak untuk dimainkan secara bersama, seperti bola, dakonan, plastisin, dll.
8. Mengembangkan daya imajinasi
Alat atau barang yang diberikan kepada anak sebaiknya dapat digunakan untuk mengeksplor daya imajinasi anak-anak, seperti plastisin yang bisa diubah-ubah bentuknya.
9. Tidak berdasarkan kelucuan atau bagusnya
Barang yang digunakan tidaklah harus bagus atau lucu, namun unik, bermanfaat, dan dapat menghasilkan kegiatan positif. Seperti puzzle yang berguna untuk mengasah otak, melatih koordinasi mata dan tangan, melatih nalar, melatih kesabaran, dan pengetahuan.
10. Murah (jika memungkinkan)
Jika memungkinkan, APE bisa terbuat dari bahan yang murah ddan mudah didapat. Contohnya bola plastik, mobil-mobilan dari batang pisang.
Baca juga:
Kemendikdasmen Resmi Mengganti PPDB Menjadi SPMB, Inilah Isi Perubahannya!
5 Syarat Permainan Edukatif Anak Usia Dini
Setelah mengetahui ciri-ciri APE yang tepat untuk anak usia dini, tentu kita perlu mengetahui pula syarat bermain dan permainan edukatif, yakni:
1. Play time
Karena masa usia dini merupakan masa bermain, bukan untuk dipaksa belajar, maka kita harus memastikan bahwa anak memiliki waktu yang cukup untuk bermain. Sebagai contoh, jika permainan dilakukan di luar ruangan (outdoor), ada baiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari, agar anak merasa nyaman dengan udara yang sejuk dan tidak panas.
2. Play things
Jenis alat permainan harus disesuaikan dengan usia anak dan taraf perkembangannya, seperti:
aman bagi anak;
ukuran, bentuk, dan warna alat permainan yang sesuai dengan usia dan taraf perkembangannya;
dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak;
memiliki banyak cara atau variasi saat dimainkan;
merangsang partisipasi aktif anak;
sesuai dengan kemampuan anak
menarik dari segi warna, bentuk atau suara
awet
mudah diperoleh dan dekat dengan dengan lingkungan anak;
diterima oleh semua budaya;
hendaknya jumlah alat permainan yang akan digunakan cukup dengan kebutuhan anak.
3. Play fellows
Anak harus yakin jika permainan yang akan dilakukan memerlukan teman bermain. Hal ini dapat ditentukan oleh anak itu ssendiri, apakah yang menjadi teman bermain itu orang tuanya, saudara, atau temannya. Karena jika anak bermain sendiri, maka ia berpotensi kehilangan kesempatan belajar dari teman-temannya. Namun sebaliknya, jika anak menjadi terlalu banyak bermain dengan anak lain, maka dapat mengakibatkan anak tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk menghibur diri sendiri dan menemukan kebutuhannya sendiri.
4. Play space
Untuk mengakomodasi permainan yang akan dilakukan anak, maka diperlukan tempat bermain yang cukup agar anak dapat bergerak dengan bebas. Luas tempat bermain dapat disesuaikan dengan jenis permainan dan jumlah anak yang akan bermain.
5. Play rules
Ketika anak belajar melalui bermain, ada kecenderungan untuk meniru teman-temannya, mencoba-coba sendiri, atau diberitahu caranya oleh orang lain (guru atau orang tua). Orang dewasa yang memberitahu cara bermain merupakan opsi yang terbaik, karena dapat memicu proses kreatif anak dalam menggunakan alat permainannya.
Alat Permainan Edukatif dapat menjadi sumber dan media pembelajaran yang bermanfaat untuk anak usia dini. Karena APE dapat mendorong perkembangan kognitif, sosial-emosional, hingga motorik anak melalui pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif. Penggunaan APE yang tepat, dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif dan efektif bagi anak-anak usia dini.
GuruInovatif.id berkomitmen untuk memacu transformasi pendidikan Indonesia melalui pengembangan kompetensi guru dengan membantu guru dan institusi pendidikan bertransformasi lebih cepat dalam proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih baik dan memberikan inspirasi bagi guru dan praktisi pendidikan dalam ranah memperkaya ilmu pengetahuan. Pantau melalui media sosial kami di https://www.instagram.com/guruinovatif.id/ untuk mendapatkan informasi webinar, workshop, dan event terbaru yang tak kalah menarik lainnya. Salam Guru Inovatif!
![gabung membership guruinovatif.id](https://guruinovatif.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/editor/HfqjWoR9YPnIAmtZ15n7vnK6MYfABGRZf716QZST.jpg)
Klik untuk gabung membership GuruInovatif.id
Referensi:
Alat Permainan Edukatif sebagai Sumber dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
Cara Menata Lingkungan Bermain Anak Usia Dini
Panduan Pemilihan, Pembuatan, dan Pemanfaatan APE Secara Mandiri
Penulis: Eka | Penyunting: Putra