Tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet terbesar?
Pada Januari 2023, Indonesia menempati urutan ke 4 setelah Amerika Serikat sebagai negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Sebanyak 78% penduduk Indonesia sudah punya akses ke dunia digital. Namun, tingkat literasi digital masih tergolong rendah. Menurut Ekonom senior INDEF Aviliani, tingkat literasi digital Indonesia hanya sebesar 62%, sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN yang rata-ratanya mencapai 70%. Literasi digital sendiri adalah kemampuan seseorang dalam memahami, menggunakan, dan memanfaatkan teknologi digital secara efektif dan efisien. Hal itu mencakup: memahami informasi yang disajikan oleh teknologi digital, etika daring, menghormati privasi orang, serta memahami dampak-dampaknya.
Di abad 21, literasi digital menjadi hal paling dasar yang harus dikuasai untuk menghadapi perkembangan teknologi saat ini. Upaya peningkatan literasi digital terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Pada 2021, Kementerian Kominfo meluncurkan program literasi digital berjudul Indonesia Makin Cakap Digital. Salah satu dari program ini adalah hadirnya kelas dan pelatihan kecakapan digital gratis melalui website LiterasiDigital.id. Kelas ini disediakan gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia dan diharapkan mampu menjangkau sebanyak 50 juta masyarakat di 34 provinsi di Indonesia hingga tahun 2024 mendatang.
Di bidang pendidikan, kemampuan ini tidak kalah penting mengingat sudah banyak sekali platform digital yang menyediakan pembelajaran secara e-learning. Itu berarti murid tidak hanya belajar di sekolah, tetapi juga bisa belajar di luar sekolah. Guru harus bisa menerapkan metode pembelajaran dengan mengikuti kemajuan teknologi digital. Penggunaan aplikasi dan platform digital adalah salah satu cara yang efektif bagi guru untuk mengembangkan kemampuan literasi digital siswa-siswinya.
Beberapa kegunaan dari platform pendidikan antara lain:
1. Sebagai sumber materi tambahan.
Ini memungkinkan siswa untuk mengakses e-book, video pembelajaran, dan materi pendidikan yang interaktif dari berbagai platform pendidikan. Guru sendiri bisa menggunakannya untuk mencari sumber belajar tambahan. Contohnya e-book yang disediakan oleh perpustakaan digital maupun aplikasi Google Scholar yang menyediakan ribuan jurnal ilmiah untuk menunjang materi pembelajaran. Ini sangat membantu dalam membangun kebiasaan membaca digital, meningkatkan pemahaman membaca, dan juga memperkenalkan konsep hak cipta serta etika daring.
2. Pengawasan terhadap siswa.
Beberapa platform pendidikan juga menyediakan materi tentang bahaya jejak digital. Guru bisa mengedukasi para murid tentang bahaya jejak digital ini. Mereka akan belajar bagaimana melindungi informasi pribadi, menghindari ancaman siber, serta mengetahui etika menggunakan aplikasi sosial.
3. Mengakses informasi secara cepat.
Banyak sekali platform maupun website yang bisa digunakan untuk mengakses informasi. Google Chrome adalah aplikasi yang paling sering dibuka untuk mencari atau menemukan informasi maupun jawaban yang biasanya tidak tercantum di buku cetak. Murid bisa mendapatkan ilmu baru melalui pencarian yang mereka cari. Guru pun juga mendapat materi tambahan yang nantinya bisa disalurkan kepada murid-muridnya.
4. Meningkatkan kreativitas.
Melalui platform digital, guru tidak hanya menyampaikan materi lewat mulut, tetapi juga bisa menyampaikan lewat animasi pembelajaran yang menarik. Anak SD dinilai suka dengan pembelajaran yang interaktif. Oleh karena itu, guru harus bisa membuat media pembelajaran digital yang kreatif sekaligus mengasah kreativitas para murid dalam menyampaikan materi yang diberikan. Guru dan siswa pun bisa sama-sama belajar bagaimana cara membuat konten edukatif secara digital dan etika dalam pembuatannya.
Dalam dunia yang semakin maju ini, literasi digital adalah kunci untuk menghadapi perkembangan teknologi. Literasi digital tidak hanya tentang kemampuan teknologi, tetapi juga pemahaman etika daring dan dampak-dampaknya, hak cipta, pengelolaan informasi secara akurat. Di bidang pendidikan, penggunaan platform pendidikan adalah alat yang pas untuk meningkatkan literasi digital di sekolah. Siswa dan guru bersama-sama memahami teknologi, mengembangkan keterampilan yang diperlukan, dan menjaga privasi online. Dengan adanya platform pendidikan, diharapkan dapat membantu siswa dan guru dalam menghadapi dunia yang semakin terdigitalisasi, menjadi pengguna yang bijaksana, dan dapat memanfaatkan teknologi secara etis, serta membentuk masa depan Indonesia yang lebih cakap di era digital.
Penyunting: Putra