Murid juga Manusia
Begitulah kira-kira semacam jargon yang asal muasalnya adalah dari sebuah lagu yang berjudul : “Rocker juga Manusia”. Kita tidak bisa pungkiri kebenaran pernyataan ini (Murid juga manusia). Bagaimana menurut Anda menanggapi pernyataan ini? Apakah hal ini memacu Anda dalam mengajar untuk lebih baik? Atau malah memicu Anda untuk membatalkan niat Anda untuk mengajar?.
Sambil Anda memikirkan jawabannya, perkenankan saya menyampaikan kepada Anda beberapa hal. Murid juga manusia karena mereka mempunyai karakter-karakter atau sifat-sifat kemanusiaan. Mereka bisa sedih, mereka bisa bahagia, mereka bisa marah, dan lain-lain.
Sekarang saya ingin membahas beberapa karakter murid dalam pembelajaran online.
Murid yang Kritis
Kita sering menjumpai murid-murid seperti ini. Mereka tidak berdiam diri waktu diajar, melainkan mereka akan lebih banyak bertanya dibanding teman-teman mereka.
Untuk tipe murid yang seperti ini, tentu kita harus sigap menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Oleh karena itu sewaktu membuat materi, hendaknya kita membuat daftar pertanyaan dari diri kita sendiri, apakah kira-kira yang akan ditanyakan si murid kritis itu.
Murid yang Pemalu
Kalau ini, pasti lebih sering kita temui di kelas kita. Murid-murid seperti merasa aman dan nyaman untuk hanya berdiam diri. Mereka hanya akan berbicara ketika ditanyakan. Kita bisa menghadapinya dengan cara : justru kita harus lebih sering bertanya kepada murid tipe ini. Mengapa?
Karena hasil riset dari para ahli, ini dalam hal fobia. Ketika kita mempunyai perasaan takut berlebihan terhadap sesuatu, justru kita harus sering-sering berhadapan dengan sesuatu itu. Misal, ketika kita takut ketinggian, justru kita harus sering berada di ketinggian.
Kaitannya dengan murid ini, memang mereka bukan fobia tetapi mereka memiliki ketakutan tersendiri ketika harus berbicara depan umum mungkin, ketika harus berbicara dengan guru mereka mungkin. Nah, kita sebagai guru harus membiasakan diri mereka untuk berbicara di kelas karena sesuai juga dengan peribahasa “alah bisa karena biasa”.
Murid yang Pembosan
Murid yang satu ini, juga tidak kalah sering kita temui. Mereka akan terlihat excited di awal pembelajaran, tetapi begitu dipertengahan, mereka terlihat agak sedikit lesu, tidak bersemangat lagi karena bosan.
Untuk murid tipe ini, cukup mudah. Begitu mereka sudah terlihat bosan, kita bisa berguyon dengan mereka. Ingat, berguyon-nya yang intelek ya. Jangan ada unsur-unsur body shaming.
Dengan mengetahui karakter-karakter para murid kita, kita akan bisa mengerti cara menghadapi mereka. Sehingga kita akan bisa menjadi guru yang penyabar.
Penulis: Patrisia A. Pantouw, S.S
Editor: Putra