Yogyakarta, 16 Januari 2025 - GuruInovatif.id kembali menyelenggarakan webinar nasional di bulan Januari ini yang membahas mengenai “Pembaharuan Pengelolaan Kinerja Guru 2025.” Narasumber yang dihadirkan pada webinar kali ini adalah Agus Supramono, S.Pd., Gr., M.Pd. dari trainer GuruInovatif.id.

Agus menerangkan bahwa pengelolaan kinerja Guru dan Kepala Sekolah di tahun 2025 akan lebih simple serta tidak ribet. Hal ini merupakan arahan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti yang disampaikan pada perayaan Puncak Hari Guru Nasional bulan November 2024 silam.

Agus juga menambahkan bahwa kebijakan ini menjadi salah satu gebrakan yang dilakukan oleh Mendikdasmen karena di tahun sebelumnya, waktu guru terforsir atau dihabiskan pada hal-hal yang tidak pada substansinya. Harapannya Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah dapat fokus menjalankan tupoksi masing-masing.

Apa Saja Pembaharuan Pengelolaan Kinerja di Tahun 2025?

Ada 3 poin pembaharuan yang dijelaskan oleh Agus dalam webinar ini, antara lain:

1. Beban administrasi

Sebelum adanya pembaharuan, waktu pegawai dihabiskan untuk membuat atau mengisi laporan administratif, sementara atasan mengevaluasi kinerja berdasarkan dokumentasi administrasi secara manual.

Setelah adanya pembaharuan, pengelolaan kinerja kini diselaraskan dengan perkembangan teknologi untuk mempermudah dan mengurangi dokumen yang perlu disiapkan dan direvisi oleh atasan.

Baca juga:
Kemendikdasmen Rilis Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Bersama BKN Guna Menjawab Keresahan Guru

2. Indikator yang relevan

Indikator kinerja pegawai diukur dari banyaknya jumlah indikator yang dilakukan, sehingga fokus untuk meningkatkan kinerja sulit tercapai sebelum adanya pembaharuan.

Dalam pengelolaan yang terbaru, pegawai bisa memilih satu indikator kinerja yang relevan untuk ditingkatkan, sementara atasan yang akan menyusun prioritas indikator sesuai dengan kondisi sekolah dan daerah.

3. Unjuk kinerja yang berdampak

Jika pengelolaan kinerja memberikan tekanan untuk mencapai kinerja yang sempurna di atas kertas, kini atasan akan mendukung peningkatan yang berdampak melalui pemantauan, pembinaan, dan evaluasi kinerja, terutama pada pembelajaran peserta didik.

Pengembangan Kompetensi Guru yang Tidak Berbasis Poin

Dalam amanat yang disampaikan oleh Mendikdasmen, salah satu pembaharuan yang pengelolaan guru tahun 2025 adalah pengembangan kompetensi guru tidak lagi berbasis poin. Agus menerangkan terdapat 4 tahapan untuk membuat dan melaporkan pengembangan kompetensi yang dilakukan guru, antara lain:

1. Guru berdiskusi dengan Kepala Sekolah

Guru melakukan diskusi dengan Kepala Sekolah serta menyepakati indikator kompetensi apa yang perlu ditingkatkan. Indikator komptensi yang didiskusikan ini harus mengacu pada Perdirjen GTK No. 2626 Tahun 2023 tentang Model Kompetensi Guru.

Yang patut diperhatikan dalam pengelolaan kinerja terbaru ini adalah guru hanya perlu memilih 1 indikator kompetensi.

2. Melaksanakan kegiatan pengembangan kompetensi

Tahapan selanjutnya, Guru melaksanakan kegiatan pengembangan kompetensi sesuai dengan indikator yang perlu ditingkatkan. Ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan, yakni:

• Tidak ada standar minimal JP atau poin;

• Tidak ada pembatasan jenis kegiatan; dan

• Jumlah dan jenis kegiatan didiskusikan dan disepakati oleh Atasan.

Baca juga:
Pembelajaran yang Menyenangkan, Konsep Pembelajaran yang Berdampak Positif pada Siswa dan Guru

3. Menulis refleksi kegiatan

Berikutnya, setelah melaksanakan kegiatan pengembangan kompetensi, guru menulis refleksi hasil belajarnya. Pengelolaan kinerja yang baru mengatur bahwa hasil belajar pegawai, ditulis setelah mengikuti kegiatan serta tidak ada standar atau format penulisan refleksi kegiatan.

4. Evaluasi hasil refleksi

Hasil belajar yang diperoleh Guru dalam bentuk laporan refleksi, selanjutnya diserahkan kepada Kepala Sekolah untuk dievaluasi dan mempertimbangkan kualitas belajar dalam penilaian kinerja. Guru tidak perlu menyantumkan bukti dukung yang perlu diunggah (seperti sertifikat).

Berdasarkan refleksi Guru tadi, Kepala Sekolah dapat melakukan dialog lebih lanjut mengenai dampak hasil belajar pada praktik kinerja pegawai.

Dalam webinar ini, Agus tak hanya menjelaskan pembaharuan pengelolaan kinerja pada Guru saja, namun juga menunjukkan pembaharuan pengelolaan kinerja pada Kepala Sekolah juga. Selain itu, Agus juga mempraktikkan langkah-langkah dalam menyinkronkan sistem pengelolaan kinerja yang lama ke sistem pengelolaan terbaru. Penasaran seperti apa penjelasannya? Silakan simak tayangan ulang webinar nasional ini dalam tautan berikut ini.

Tahukah Anda, selain menyediakan pengembangan keterampilan dan kompetensi guru secara online, GuruInovatif.id juga memiliki layanan pengembangan guru untuk satu sekolah secara privat? Mari konsultasikan kebutuhan pengembangan apa yang dibutuhkan oleh guru-guru di sekolah Anda bersama GuruInovatif.id

Konsultasi kebutuhan sekolah Anda

Penulis: Eka | Penyunting: Putra