Ecoliteracy Guru Muda sebagai Agen Perubahan Inovasi Berbasis Pembelajaran yang Menyenangkan - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 01 Jul 2024

Ecoliteracy Guru Muda sebagai Agen Perubahan Inovasi Berbasis Pembelajaran yang Menyenangkan

Berdasarkan tulisan ini pemahaman ecoliterasi perlu diterapkan pada peran guru muda dalam penggerak inovasi pendidikan dalam meningkatkan pendidikan dapat disimpulkan bahwa inovasi pendidikan memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan

Metode Mengajar

Titi Dwi Jayanti, M.Pd

Kunjungi Profile
199x
Bagikan

INOVASI DAN SINERGI WARGA SEKOLAH PENUHI KEBUTUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK

Titi Dwi Jayanti

Ecoliteracy Guru Muda sebagai Agen Perubahan Inovasi berbasis pembelajaran yang menyenangkan

PENDAHULUAN

Literasi lingkungan merupakan suatu keterampilan yang menuntut seseorang untuk sadar akan pentingnya memperbanyak informasi, keterampilan yang berkaitan dengan nilai dan standar lingkungan hidup, serta perilaku yang mengutamakan kelestarian lingkungan. Hal ini didukung fakta yang disampaikan direktur pengelolaan sampah kementrian lingkungan hidup dan kehutanan bahwa 72 % masyarakat Indonesia kurang peduli dengan masalah sampah dan komposisi sampah plastik terus mengalami peningkataan tepatnya tahun 2015 angka persentase kenaikan sampah plastik mencapai 11%. Pemahaman untuk menjaga keseimbangan lingkungan alam( ecoliteracy) perlu diberikan sejak usia dini.

Menurut Kamus Cambridge, agen perubahan adalah seseorang atau sesuatu yang dapat memotivasi orang lain untuk mengubah tindakan atau pendapatnya. Generasi muda atau Generasi Z berperan sebagai agen perubahan yang memprakarsai perubahan dalam komunitasnya atau bertindak sebagai katalisator proses perubahan, memelopori perjuangan, reformasi, dan pembangunan nasional. Literasi lingkungan guru muda menjadi bagian yang semakin penting untuk tetap sehat dalam bertindak, terutama bagi pendidikan. Sikap peduli terhadap lingkungan yang diwujudkan sejak dini menjadi karakter anak hingga dewasa. Menjadikan anak lebih peka terhadap lingkungannya, termasuk lingkungan alam tempat ia tinggal. Dan permasalahan lingkungan akan dapat diatasi dan dicegah di masa depan. Solusi yang memungkinkan untuk meningkatkan literasi lingkungan generasi Z di kalangan guru muda dengan memberdayakan generasi muda sebagai agen perubahan untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang menyenangkan dari berbagai bahan atau barang bekas menjadi media pembelajaran.

Banyaknya generasi muda Indonesia khususnya kalimantan menjadi modal  besar dalam membangun negeri khsusnya Ibu Kota Nusantara. Generasi muda akan menjadi sumber kekuatan bagi bangsa dan Negara. Untuk memahami nasib masa depan negara, kita harus melihat generasi muda saat ini. Semakin banyak generasi muda maka semakin banyak masa depan negara. Jumlah generasi muda milenial di Indonesia tergolong banyak, namun  jumlah tersebut tidak ada artinya jika kualitasnya tidak seimbang. Kebaikan tersebut dimungkinkan dengan hadirnya generasi muda yang kreatif dan inovatif serta sehat secara fiik dan psikis. Artinya generasi muda yang selalu berusaha dan mampu menciptakan sesuatu yang baru demi kemajuan Negara, daerah, ataupun sekolah. lahir pada saat teknologi sudah berkembang oleh karena itu, generasi muda gen Z selalu merasa haus dan merasa membutuhkan kehadiran teknologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Teknologi merupakan salah satu alat yang memudahkan pekerjaan manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Teknologi digunakan untuk menambah nilai pada produk yang digunakan atau diproduksi dan untuk menyederhanakan dan meningkatkan kinerja,  system proses pembelajaran dan produk  dikembangkan. Seiring berjalannya waktu, teknologi terus mengalami kemajuan. Dari hanya fitur yang dapat dikontrol orang tua hingga fitur yang dapat digunakan oleh balita. Tentunya untuk mencapai kualitas tinggi tersebut, kita perlu menerapkan banyak inovasi baru untuk meningkatkan sumber daya manusia kita. Apalagi di era Revolusi Industri 4.0 yang sudah sangat dekat dengan teknologi, segala sesuatunya akan  terus bertumpu pada kemajuan teknologi. Oleh karena itu, terdapat kebutuhan mendesak akan teknologi  untuk mendukung pertumbuhan tenaga kerja. Hal ini menjadi tantangan bagi generasi muda, kemampuan peka terhadap situasi saat ini dan mencari solusi untuk terus mengembangkan talent pool (Riyadh, 2019).

Pada tahun 2045 tepatnya 21 tahun lagi, Indonesia akan menuju yaitu 100 tahun memperingati kemerdekaan yang dikenal dengan Indonesia emas. karena itu generasi muda yang akan menjadi latar belakang kebangkitan generasi emas. Disini ibu kota nusantara berperan penting untuk menciptakan generasi pendidik emas Indonesia. Dengan pendidikan berkualitas adalah hal yang tepat bagi para pemangku kepentingan pendidikan untuk menata dengan sebaik-baiknya dan mampu bersaing dengan pendidikan internasional yang lain. Pendidikan berkualitas, mengharuskan Pendidik mampu  mendesain kegiatan pembelajaran yang bermutu dengan kreatif, inovatif, dan inspiratif dalam untuk menyongsong generasi pendidik emas Indonesia Tahun 2045. Pendidik menjadi salah satu dan yang utama dalam menciptakan keberhasilan sumber daya manusia yang tidak hanya produktif tetapi juga berkarakter. Sehubungan dengan itu, tidak terlepas dari upaya para praktisi pendidikan untuk mensejahterakan dan membimbing para guru generasi Z (Hamdani et al., 2022).

Penulis tertarik untuk menulis essay ini dan menyematkan judul Inovasi dan sinergi warga sekolah penuhi kebutuhan belajar siswa dengan menguapayakan generasi muda agen perubahan inovasi pembelajaran yang menyenangkan sebagai meningkatkan pendidikan berkualitas di pendidikan indonesia. Penulis berharap essay ini dapat memberikan pandangan baru mengenai betapa pentingnya Peran Generasi guru muda sebagai agen perubahan inovasi pembelajaran yang menyenangkan agar pendidik dapat mengajarkan daya saing dengan mengeluarkan produk brand lokal Indonesia khususnya putra-putri daerah masing-masing dan pendidik dapat menerapkan metode pengajaran yang tepat sesuai dengan perkembangan zaman serta pendidik dan peserta didik dapat lebih peka dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dengan berani unjuk diri dalam setiap event perlombaan dan sebagainya. Dengan demikian, Essay ini akan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang ecoliterasi guru muda berbasis hutan Kalimantan penggerak inovasi pendidikan dalam meningkatkan pembelajaran yang menyenangkan secara menyeluruh. Melalui essay ini, diharapkan dapat ditemukan solusi, rekomendasi, dan langkah-langkah konkret untuk mengintegrasikan guru muda dalam inovasi pendidikan ke dalam pendidikan berkualitas yang berkelanjutan melalui kurikulum berbasis Adiwiyata dan dalam upaya untuk mendorong ekoliterasi peserta didik.

PEMBAHASAN

Indonesia adalah salah satu dampak yang akan mengenyam proses globalisasi dan digitalisasi. Saat ini pendidikan di indonesia sedang menyandang gelar sebagai merdeka mengajar dalam mewujudkan sekolah yang menumbuhkan kompetensi dan karakter semua guru untuk menjadi pengajar sepanjang hayat dengan nilai-nilai pancasila. Saya seorang pendidik yang memiliki semangat juang tinggi untuk memajukan suatu lembaga pendidikan. Posisi ini yang menjadikanku dilema. Paradigma kehidupan, yang menuntutku dengan segala kecaman. Saya berdiri sendiri disini. Dengan puing-puing sendi dan merangkak penuh arti. Menjadi seorang pendidik dan mahasiswa magister tidaklah mudah. saya dituntut kritis, kreatif, inovatif serta berprestasi untuk memajukan suatu lembaga pendidikan dalam mengeksplore segala kemampuan, dan menggali pengalaman. Seorang pendidik adalah mengajar para peserta didik. Karakteristik seorang pendidik adalah memiliki jiwa leadership, intellegence, soft skill, loyality, kompetitif, komitmen, toleransi, dan attitude baik.

Diriku yang sesungguhnya adalah diriku yang akan bersaing dalam era revolusi. Sebagaimana dikatakan oleh pakar kesehatan bahwa sebelum kita menjadi manusia kita sudah bersaing. Persatuan sperma antara Ayah dan Ibu kita dengan persaingan jutaan sperma hanya satu yang berhasil menjadi janin, dan itulah diri kita. Kaitannya dengan hal itu, kita sudah selazimnya mengikuti persaingan yang memang harus kita hadapi.

Agar guru muda dapat bertahan dalam perubahan yang terjadi  saat ini, guru muda harus memiliki  kompetensi yang dihasilkan dari tiga dimensi: hard skill, soft skill, dan kepribadian. Soft skill diartikan sebagai ciri-ciri kepribadian seseorang yang dapat mempengaruhi hubungan interpersonal, sedangkan hard skill adalah keterampilan terpenting yang dimiliki seseorang untuk suatu pekerjaan tertentu. Kepribadian, sebaliknya, dapat diartikan sebagai seperangkat sifat yang dapat dipandang sebagai tanda kebaikan seseorang. Kematangan moral Soft skill yang harus dimiliki mencakup kemampuan mengatur emosi dan  berpikir inovatif untuk merespons perubahan dunia. Masing-masing point tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Generasi pendidik muda merupakan generasi pengguna media sosial, baik untuk kepentingan pribadi, kelompok, ekonomi, edukatif, eksistensi bahkan pencarian informasi. para pendidik muda sudah sangat akrab dengan handphone, gadjet dan alat telekomunikasi lain dengan framework android, dimana alat ini akan langsung menghubungakan penggunanya pada layanan aplikasi media sosial yang ada di telepon seluler mereka. Maka tulisan ini membahas bagaimana guru muda sebagai generasi millenial seharusnya menggunakan media sosial sebagai informasi lembaga atau pendidikan. Sosial media kebutuhan untuk eksistensi lembaga atau individu, menambah wawasan ilmu, tujuan lain untuk bersosialisasi dengan walimurid dan siapapun. Media sebagai media pilihan dalam berkomunikasi, termasuk berbagi informasi mencari berbagai informasi yang dibutuhkan saat ini yang tumbuh dan hidup di  Abad 21 tumbuh menjadi pendidikan milenial dimana media sosial dan web menjadi bagian dari kehidupan Pendidikan saat ini (Ainiyah, 2018).

Menurut Abdul Shukur Abdullah (1994), terdapat dua isu yang menjadi landasan kepada pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan. Pertama ialah jelas dan pasti tentang jenis pekerjaan yang harus dilahirkan, dan kedua ialah menentukan kemahiran atau kemampuan yang dibina perlu berhubung kait dengan keperluan kemahiran dalam pasaran pekerjaan (Saedah Siraj & Norhayati Sulaiman, 2006). Keperluan kajian berkaitan tenaga kerja akan datang adalah amat penting bagi memastikan negara maju atau yayasan maju yang disasarkan menjelang menjelang indonesia emas 2045 akan tercapai. Inovasi pendidikan adalah pengembangan dan penerapan ide, konsep, metode, atau teknologi baru dalam konteks pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, kualitas, dan relevansi proses pembelajaran serta hasil belajar siswa. Inovasi pendidikan melibatkan pemikiran kreatif dan perubahan yang bertujuan untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam pendidikan (Rahmawati & Nurachadija, 2023). Inovasi pendidikan dapat melibatkan berbagai aspek, termasuk pengembangan sumber daya manusia dan kurikulum yang inovatif, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, pengembangan metode pengajaran yang baru, pemanfaatan pendekatan pembelajaran aktif dan kolaboratif, penggunaan media pembelajaran yang interaktif, dan banyak lagi dengan pemanfaatan digitalisasi. Tujuan utama dari inovasi pendidikan adalah meningkatkan pengalaman belajar siswa, mendorong keterlibatan dan motivasi belajar yang lebih tinggi, serta menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tuntutan masyarakat dan dunia kerja. Inovasi pendidikan juga Yayasan berperan dalam mempersiapkan pendidik dan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan abad 21, seperti keterampilan pemecahan masalah, kreativitas, kritis berpikir, kolaborasi, dan komunikasi.

Valentine (2016) melakukan penelitian tentang peningkatan ekologi siswa dengan menggunakan perkebunan karet sebagai sumber belajar ips. Subjek penelitian ini adalah siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan tanaman karet alam sebagai alat pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kesadaran lingkungan (eco-literature) siswa. Berdasarkan hasil penelitian terkait sebelumnya, kedua proyek tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan ecolith siswa. Eco-literacy, atau kesadaran lingkungan siswa, dapat ditingkatkan melalui pembelajaran kreatif yang menuntut mereka untuk segera bertindak dan mengamati dalam menanggapi apa yang mereka temukan. Permasalahan lingkungan akibat ulah manusia harus diatasi sekarang. Oleh karena itu, kita harus mempromosikan perilaku bermanfaat bagi lingkungan melalui studi sosial. Jika setiap peserta didik mengembangkan cara berpikir sadar lingkungan, maka bukan tidak mungkin kepedulian terhadap lingkungan akan hilang (Pratiwi & Muharam, 2022).

Inovasi pendidikan memiliki peluang besar dalam meningkatkan pendidikan berkualitas yang lebih baik. Berikut adalah beberapa peluang inovasi pendidikan yang dapat dimanfaatkan Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran, Produk Berbasis Proyek para master, Pengajar Berbasis Kompetensi, Kolaborasi dan Jaringan Pembelajaran. Dengan memanfaatkan peluang-peluang ini, inovasi pendidikan dapat berperan penting dalam mencapai pendidikan berkualitas yang lebih baik, meningkatkan hasil pengajar dan belajar siswa, mengembangkan keterampilan relevan, dan membentuk generasi yang siap menghadapi  tantangan masa depan. 

KESIMPULAN

Berdasarkan tulisan ini pemahaman ecoliterasi perlu diterapkan pada peran guru muda dalam penggerak inovasi pendidikan dalam meningkatkan pendidikan dapat disimpulkan bahwa inovasi pendidikan memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan serta  menjadi salah satu solusi untuk menangani kerusakan lingkungan yang diciptakan manusia. Inovasi pendidikan memberikan peluang untuk mengembangkan strategi baru yang efektif dalam pembelajaran, penilaian, pengelolaan, kompetensi, dan sumber daya pendidikan. Dalam tulisan ini, diidentifikasi bahwa inovasi pendidikan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dan lingkungan, pendekatan kompetensi pengajar dan pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta kolaborasi antara pemangku kepentingan pendidikan. Inovasi  pendidikan juga dapat meningkatkan keterlibatan guru dan siswa, mempromosikan pembelajaran  berkelanjutan sepanjang hayat, dan mempersiapkan guru muda dan siswa untuk tuntutan masa depan yang  kompleks.

Namun tulisan ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti resistensi terhadap perubahan, keterbatasan sumber daya guru muda yang berinovasi dan memiliki prestasi, serta perluasan kesenjangan digital. Penting untuk melibatkan semua pemangku kepentingan pendidikan dalam mendukung dan mengimplementasikan inovasi pendidikan, serta menyediakan pelatihan dan dukungan yang diperlukan bagi para pendidik. Dengan demikian, inovasi pendidikan harus menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan pendidikan berkualitas. Penerapan inovasi pendidikan yang efektif membutuhkan dukungan dan kerjasama dari semua pemangku kepentingan pendidikan, serta upaya dalam mengatasi tantangan yang muncul. Melalui inovasi pendidikan, dapat diharapkan bahwa kualitas pendidikan akan terus meningkat dan menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ainiyah, N. (2018). Remaja Millenial dan Media Sosial: Media Sosial Sebagai Media Informasi Pendidikan Bagi Remaja Millenial. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 2(2), 221–236. https://doi.org/10.35316/jpii.v2i2.76

Hamdani, A. D., Nurhafsah, N., & Silvia, S. (2022). Inovasi Pendidikan Karakter Dalam Menciptakan Generasi Emas 2045. JPG: Jurnal Pendidikan Guru, 3(3), 170. https://doi.org/10.32832/jpg.v3i3.7291

Pratiwi, D. P., & Muharam, A. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Ecoliteracy Siswa Sekolah Dasar. Pedagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan, 9(1), 82–93. https://doi.org/10.25134/pedagogi.v9i1.5777

Rahmawati, S., & Nurachadija, K. (2023). Inovasi Pendidikan Dalam Meningkatkan Strategi Mutu Pendidikan. Bersatu:Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika, 1(5), 01–12. https://doi.org/10.51903/bersatu.v1i5.303

Riyadh, A. (2019). SEMARAK ESSAI NASIONAL ( SEN ) Teknologi ENSPIRE SCHOOL OF DIGITAL ART ( ESDA ): LANGKAH PEMUDA MENYONGSONG MASA DEPAN GAMER Oleh : Ahmad Riyadh Maulidi Jurusan Pendidikan Agama Islam Enspire School of Digital Art ( ESDA ): Langkah Pemuda Menyongsong Masa.

Saedah Siraj, & Norhayati Sulaiman. (2006). Jangkaan Masa Depan terhadap Keperluan Tenaga Kerja dan Penambahbaikan Sistem Pendidikan. Jurnal Pendidikan, 26 (Malay(2002), 189–210. http://myais.fsktm.um.edu.my/5305/


Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Belajar Menyenangkan dengan Metode CAS dalam Kurikulum Merdeka
2 min
Artikel Belajar Berbasis Games
2 min
“TeachTok”: Metode Belajar Paling Efektif yang Membantu Guru Terhubung dengan Siswanya Lewat Aplikasi TikTok

ROMI SAPUTRA

Sep 15, 2023
8 min
Asyiknya Membuat Video Pembelajaran Menggunakan Canva
2 min
Tips Menciptakan Pembelajaran yang Menarik dan Kreatif

Dwita Nurcahyani

Sep 17, 2021
2 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar