Saat ini, kita semakin terpapar informasi yang kian beragam. Kita dapat bertemu orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, memiliki keyakinan yang berbeda, serta memiliki kemampuan yang unik. Perbedaan-perbedaan ini sebenarnya dapat kita terima dengan santun dan sopan, ketika kita mengenal pembelajaran sosial emosional (PSE).
Apa itu pembelajaran sosial emosional? Mengapa hal ini menjadi penting untuk diketahui dan dikenalkan kepada anak sejak mengenyam bangku sekolah? Simak penjelasannya dalam artikel ini!
Pembelajaran Sosial Emosional sebagai Langkah untuk Mengenal Emosi dan Interaksi Sosial Pembelajaran sosial emosional merupakan sebuah metode pembelajaran yang mengacu pada teori yang dikembangkan oleh Daniel Goleman, yakni emotional intelligence (EI) atau kecerdasan emosional dan social intelligence (SI) atau kecerdasan sosial. Menurut Goleman, untuk menghadapi permasalahan di dunia modern yang semakin kompleks, seorang manusia tidak hanya membutuhkan kecerdasan intelektual (intelligence quotient atau IQ) saja, namun juga membutuhkan kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial pula.
Oleh karena itu, berasal dari teori tersebut lahirlah sebuah metodologi pembelajaran sosial emosional yang bertujuan untuk membantu siswa dari segala usia untuk lebih memahami emosi mereka, merasakan emosi tersebut sepenuhnya, dan menunjukkan empati terhadap orang lain. Pembelajaran sosial emosional menjadi pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
Baca juga:6 Kecerdasan Inilah yang Mempengaruhi Kemampuan Berpikir dan Kesuksesan Tiap Manusia
Dalam praktiknya, proses kolaborasi metode pembelajaran ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.
Metode pembelajaran ini akan mengajari anak atau siswa untuk dapat bertahan ketika berhadapan dengan masalah, sekaligus memiliki kemampuan memecahkan masalah, serta mengajarkan mereka untuk menjadi orang yang baik. Karena salah satu tujuan dari pendidikan adalah untuk mencetak generasi yang unggul dan cerdas serta memiliki karakter yang luhur.
5 Kompetensi yang Terkandung dalam Pembelajaran Sosial Emosional Konsep metode pembelajaran sosial emosional dibuat berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning), sebuah organisasi yang ditujukan bagi siswa dan pendidik untuk membantu mencapai hasil positif bagi siswa pendidikan dasar dan menengah. Pembelajaran sosial emosional melibatkan pengembangan lima kompetensi inti yang dapat diterapkan baik di ruang kelas, di rumah, dan di komunitas siswa. Kompetensi-kompetensi tersebut antara lain:
1. Kesadaran diri (self-awareness ) Kompetensi untuk mengenali emosi diri dan pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Hal yang termasuk ke dalam kompetensi ini adalah mengakui kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam diri untuk menjadi pribadi yang lebih percaya diri pada kemampuan sendiri.
2. Manajemen diri (self-management ) Kompetensi untuk mengambil kuasa dan kontrol atas pikiran, emosi, dan tindakan dalam berbagai situasi, serta menetapkan dan berupaya untuk mencapai tujuan.
Ilustrasi emosi-emosi yang perlu dikenalkan kepada anak sejak dini (Gambar: Getty Images/IONs) 3. Kesadaran sosial (social awareness ) Kemampuan untuk menempatkan diri sebagai orang lain yang mungkin berasal dari latar belakang atau budaya yang berbeda dari tempat kita tumbuh.
4. Keterampilan berelasi (relationship skills ) Kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dengan berbagai orang yang memiliki latar belakang yang beragam. Kemampuan ini berfokus pada keterampilan mendengarkan dan mampu berkomunikasi dengan orang lain, menyelesaikan konflik secara damai, dan mengetahui kapan harus meminta atau menawarkan bantuan.
5. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (making responsible decisions ) Kemampuan untuk memilih cara bertindak atau memberikan respon sebuah situasi yang didasarkan oleh perilaku, seperti etika, keselamatn, memertimbangkan konseskuensi, dan kesejahteraan orang lain, serta diri sendiri.
Baca juga:Teori Kecerdasan Ganda
Pembelajaran Sosial Emosional Bukan Praktik Pembelajaran Baru Metode pembelajaran sosial emosional bukanlah praktik pembelajaran yang baru, karena di berbagai belahan dunia pembelajaran sosial emosional telah terintegrasi sebagai pendamping pembelajaran akademik mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi sejak lama. Namun di Indonesia sendiri, pembelajaran sosial emosional belum menjadi model pembelajaran yang umum dipraktikkan.
Karena pengembangan kesadaran diri, manajemen diri, dan keterampilan-keterampilan interpersonal merupakan hal yang vital bagi seseorang, pembelajaran sosial emosional dapat menjadi landasan yang berdampak positif jangka panjang pada siswa. Sebab individu yang memiliki keterampilan sosial emosional yang kuat, akan lebih mampu untuk mengatasi tantangan sehari-hari serta mendapatkan manfaat dari bidang akademis, profesional, dan sosial.
Lalu, bagaimana cara pengajar untuk mengimplementasikan pembelajaran sosial emosional dalam pelajaran? Temukan jawabannya dalam webinar nasional bersertifikat yang akan membahas pembelajaran sosial emosional di Era Society 5.0 berikut ini!
Klik untuk daftar webinar nasional ini
Referensi: Pembelajaran Sosial Emosional Pembelajaran Sosial Emosional di Sekolah Penggerak SDN 3 Glinggangan Kecamatan Pringkuku Pacitan What is Social-Emotional Learning?
Penulis: Eka | Penyunting: Putra